APAKABARNEWS.COM – Pemarah adalah sifat yang dapat dimiliki oleh seseorang, dan tidak ada penyakit yang secara khusus terkait dengan pemarah.
Namun ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang menjadi lebih pemarah.
Beberapa kondisi tersebut antara lain:
1. Gangguan Kesehatan Mental
Baca Juga:
Salah Satunya Mencegah Kanker, Inilah 5 Khasiat dan Manfaat Jeruk Purut untuk Kesehatan Jasmani
Gerai Pertama Dreame Indonesia Resmi Dibuka di Puri Indah Mall!
Pajak Penghasilan Karyawan di Indonesia: Apa yang Perlu Diketahui oleh HR?
Beberapa gangguan kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan bipolar, dan gangguan penyesuaian dapat mempengaruhi suasana hati dan kontrol emosi seseorang.
Baca artikel bagus lainnya, di sini: 7 Artikel Menarik Seputar Emosi Marah, dari Faktor-faktor Penyebabnya hingga Cara Hadapi Orang Pemarah
Ini dapat menyebabkan reaksi marah yang berlebihan atau sulit mengendalikan emosi.
2. Depresi
Baca Juga:
Promo 11.11 Blibli: Guide Memilih Micellar Water Sesuai Jenis Kulit
Yamaha NMax 2024: Inovasi Terbaru dalam Juaranya Skutik dengan Fitur Canggih
Ulasan Toyota Avanza 2023: Kelebihan, Kekurangan, dan Mengapa MPV Ini Masih Jadi Pilihan Utama
Orang yang menderita depresi dapat mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, termasuk marah dan mudah tersinggung.
3. Gangguan Pengendalian Impuls
Gangguan seperti gangguan pengendalian impuls (impulse control disorder) dapat menyebabkan seseorang kesulitan mengendalikan dorongan emosional dan impulsif, termasuk amarah yang tidak proporsional.
4. Sindrom Pramenstruasi
Baca Juga:
Xiaomi Redmi Note 12 Pro 5G, Semakin Layak Dibeli
Rekomendasi Adidas Samba: Sejarah dan Pilihan Terbaik di Blibli
KODAI DOOR Hadir di Indo Build Tech 2024 dengan Pintu Baja Knock Down Inovatif
Beberapa wanita mengalami perubahan suasana hati dan perubahan emosional selama periode menstruasi.
Sindrom pramenstruasi (premenstrual syndrome/PMS) adalah kondisi di mana perubahan emosional dapat mencakup kemarahan yang lebih tinggi dari biasanya.
5. Stres Kronis
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk merasa marah atau mudah tersinggung.
Tekanan emosional yang berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan emosi dan respons terhadap situasi.
6. Gangguan Kecanduan
Penyalahgunaan zat seperti alkohol, obat-obatan terlarang, atau kecanduan terhadap perjudian dapat mempengaruhi fungsi otak dan emosi seseorang, yang dapat mengarah pada kemarahan yang tidak terkendali.
7. Ketidakseimbangan Hormon
Perubahan hormonal dalam tubuh dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi seseorang.
Misalnya, ketidakseimbangan hormon tiroid dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan reaksi marah yang berlebihan.
Penting untuk diketahui bahwa kemarahan yang berlebihan atau sering tidak selalu berarti ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
Namun, jika seseorang merasa bahwa kemarahannya mengganggu kehidupan sehari-hari atau hubungannya dengan orang lain, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk evaluasi dan bantuan yang tepat.***