Akibat Kondisi Ekosistem Bakau, Kawasan Pantura Pulau Jawa Tak Kuat Tangkal Banjir Rob dari Laut,

- Pewarta

Selasa, 13 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Banjir. (Pexels.com/
Sveta K)

Ilustrasi Banjir. (Pexels.com/ Sveta K)

APAKABARNEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ekosistem mangrove atau bakau di kawasan pantai utara (pantura) Pulau Jawa tidak cukup kuat dalam menangkal banjir dari laut, atau rob.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing diikuti daring di Jakarta, Senin 12 Desember 2022, mengatakan, banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berdampak pada banyak orang, karena ekosistem mangrove yang cukup banyak menghilang.

Baca juga: 90 persen hutan mangrove di Pantura Jabar rusak

“Jadi meskipun menghalangi intrusi laut, menghalangi laju penetrasi air laut ke arah darat, itu sudah agak susah, karena banyak tambak yang hancur.”

” Sedangkan mangrove di belakangnya tidak cukup kuat untuk menahan terjangan air,” ujar Abdul.

Rob, menurut Abdul, lebih banyak dipengaruhi oleh air pasang, yang kemudian kondisi ekosistem di pesisir tidak cukup baik untuk bisa menjadi pagar alamiah bagi ekosistem dan masyarakat di pesisir untuk bisa menghindari terjangan atau penetrasi langsung dari air laut.

Baca juga: Forum Peduli Pantura Dirikan “Mangrove Center”

“Di Pantura Jawa ini sebenarnya menjadi PR (pekerjaan rumah) yang cukup panjang ya, karena kita tahu pantura Jawa beralih fungsi menjadi tambak.”

“Kemudian revitalisasi ekosistem tambak yang kurang produktif menjadi lahan mangrove kembali itu memakan waktu yang cukup lama,” kata Abdul.

Dia mengatakan, hingga saat ini, meskipun cukup banyak kerja keroyokan dari Kementerian/Lembaga seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, ada kemungkin masyarakat baru bisa melihat kampanye penanaman kembali pada 5-10 tahun ke depan.

“Yang saat ini saja kita harus benar-benar bisa mempertahankan mangrove yang sudah ada, supaya tidak makin berkurang, karena laju pengurangan mangrove ini cukup cukup signifikan khususnya di Pantura,” kata dia.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Apakabarnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

KPK Ungkap Alasan Penggeledahan Rumah Senator DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya
Sebut Ataturk dan Mehmed II Sebagai Inspirasi, Prabowo Ungkap Kekaguman Terhadap Sejarah Turki
Terapkan Prinsip Jurnalisme Positif, Apakabar Media Network (AMN) Luncurkan Media Online Kabarbali.com
Inilah Jawaban Presiden Prabowo Subianto atas 7 Pertanyaan Pamungkas dari Para Jurnalis Kawakan
Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?
Agungkan kebesaran-Nya, syukuri ampunan-Nya, lapangkan hati dengan mulai jalan yang baru
Reputation Management dan Image Restoration (Pemulihan Citra) dengan Implementasi Publikasi Press Release
Kasus Pengadaan Iklan BJB, KPK akan Periksa Mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil Setelah Lebaran

Berita Terkait

Sabtu, 12 April 2025 - 14:51 WIB

Sebut Ataturk dan Mehmed II Sebagai Inspirasi, Prabowo Ungkap Kekaguman Terhadap Sejarah Turki

Sabtu, 12 April 2025 - 11:08 WIB

Terapkan Prinsip Jurnalisme Positif, Apakabar Media Network (AMN) Luncurkan Media Online Kabarbali.com

Selasa, 8 April 2025 - 09:46 WIB

Inilah Jawaban Presiden Prabowo Subianto atas 7 Pertanyaan Pamungkas dari Para Jurnalis Kawakan

Rabu, 2 April 2025 - 15:13 WIB

Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?

Sabtu, 29 Maret 2025 - 11:48 WIB

Agungkan kebesaran-Nya, syukuri ampunan-Nya, lapangkan hati dengan mulai jalan yang baru

Berita Terbaru