APAKABAR NEWS – Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terhadap dua anggota junta militer Myanmar dan mengancam tindakan lebih lanjut atas kudeta.
Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan mengatakan langkah itu ditujukan pada Jenderal Maung Maung Kyaw, yang merupakan panglima angkatan udara, dan Letnan Jenderal Moe Myint Tun, mantan kepala staf militer dan komandan salah satu operasi khusus militer, biro yang mengawasi operasi dari Ibu Kota, Naypyidaw.
“Militer harus membatalkan tindakannya dan segera memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis di Burma, atau Departemen Keuangan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut,” kata departemen tersebut.
Pemogokan massal terhadap pemerintahan militer menutup bisnis di Myanmar dan kerumunan besar berkumpul dengan damai meskipun ada kekhawatiran akan kekerasan usai pihak berwenang memperingatkan bahwa konfrontasi mematikan.
Baca Juga:
Perpecahan di Aparatur Negara Myanmar, Militer Terpecah
Kedubes RI di Myanmar Didemo, Alasannya Jakarta Dianggap Dukung Pemilu Usulan Militer
Kudeta Militer di Myanmar Dinilai Mencoreng Citra Demokrasi ASEAN
Tiga minggu setelah merebut kekuasaan, junta gagal menghentikan protes harian dan gerakan pembangkangan sipil yang menyerukan pembalikan kudeta dan pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. (rad)