Oleh: Achmad Nur Hidayat, Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute
APAKABARNEWS.COM – Belakangan ini tersebar video cctv yang memperlihatkan seorang oknum yang mengganti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kotak amal di beberapa masjid dengan QRIS palsu.
Pelaku sudah ditangkap oleh Polda Metro Jaya bernama Mohammad Iman Mahlil, 37. Media memberitakan bahwa dia seorang pegawai bank BUMN.
Mahlil menjabat sebagai Auditor (Oktober 2014 – Oktober 2016), Assistant Manager (Oktober 2016 – Desember 2017), hingga terakhir Government’s Project Relationship (Januari 2018 – saat ini).
Baca Juga:
Usai Tegur 5 Orang yang Mencurigakan, Pria di Tambora, Jakarta Barat Malah Jadi Korban Pembacokan
Kasus Pemerasan dan Ancaman, Selebgram Ria Ricis Kenal dengan Pelaku dan Pernah Punya Hubungan Baik
Dari profilnya menjelaskan bahwa dia orang yang pintar, tapi kenapa dia mengakali Jamaah mesjid? Ini adalah sebuah fenomena yang menarik.
Sebab prilaku semacam ini kerap terjadi dan sebagian disebabkan karena adanya mental disorder yang disebut kleptomania pada diri si pelaku.
Semakin canggih perkembangan bentuknya pun semakin berkembang seperti yang terjadi pada kasus ini.
Sebelumnya Kementerian Keuangan pun tercoreng oleh tindakan akal-akalan pejabat pajak yang menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri dengan mengemplang pajak.
Baca Juga:
Dari Hasil Memeras Anak Buahnya, Syahrul Yasin Limpo Didakwa Terima Uang Sebesar Rp44,5 Miliar
Penyidikan Terhadap Aiman Witjaksono Terus Berjalan, Polda Metro Jaya Masih Periksa Beberapa Ahli
Dan mungkin saja ini adalah bentuk dari mental disorder yang disebut kleptomania.
Apakah penyakit klepto sudah menjalar begitu besar?
Kasus korupsi banyak terjadi di Indonesia dan mungkin saja sebagian penyebabnya adalah gangguan jiwa yang bernama klepto.
Korupsi ini sudah mengakar secara sistemik sehingga sampai saat ini Indonesia belum bisa terbebas. Dan kasus korupsi ini banyak dilakukan oleh para pejabat.
Baca Juga:
Mengundurkan Diri dari Ketua KPK, Firli Bahuri Sampaikan Permintaan Maaf kepada Presiden Jokowi
Ketua KPK Nonaktif Firli Bahuri Tak Hadiri Undangan Dewan Pengawas, Tanpa Alasan yang Jelas
Nawawi Pomolango Sebut Pimpinan KPK akan Bahas soal Upaya Bantuan Hukum Terhadap Firli Bahuri
Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak pejabat ambil uang rakyat, menggunakan fasilitas rakyat untuk kepentingan pribadi.
Juga penyalahgunaan bansos, penyalahgunakan jabatan untuk mendapatkan keuntungan dari eksploitasi sumber daya alam dan lain-lain.
Apakah pantas jika fenomena ini disebut sebagai Kleptokrasi?
Kleptokrasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana para pemimpinnya memanfaatkan kekuasaan mereka untuk mencuri.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Bai mencuri uang maupun sumber daya negara untuk keuntungan pribadi atau kelompok mereka, sehingga merugikan negara dan rakyatnya.
Jika masih banyak terjadi korupsi yang dilakukan oleh para pejabat di negara ini maka wajar jika dibilang bahwa negara ini sebagai negara kleptokrasi.
Karena sebagian dikelola oleh orang-orang yang sakit jiwa pengidap klepto. Untuk itu Revolusi mental bangsa Indonesia harus dilakukan.***