Hal ini menunjukkan banyak masyarakat yang mengikuti imbauan Pemerintah dan Satgas COVID-19 untuk tidak berpergian, terutama apabila tidak ada urgensi yang tinggi.
“Saya tadi sempat melakukan overview menggunakan helikopter untuk memantau lalu lintas (lalin) di daerah Puncak, Jawa Barat dan sekitarnya, hasilnya terpantau lancar, saya kira hal ini disebabkan masyarakat mulai sadar kalau ini bukan waktu yang baik untuk berpergian,” lanjutnya.
Penurunan pergerakan masyarakat pada periode Nataru tahun ini juga dirasakan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk dibandingkan dengan tahun 2019.
Sebelum libur natal, cukup banyak masyarakat dari Jawa melakukan perjalanan ke Sumatera, namun, hingga hari ini pemesanan tiket di empat pelabuhan tersebut masih belum mencapai batas kuota yang ditetapkan.
Baca Juga:
Jelang Hari Natal 2022, Sebanyak Hampir 4 Juta Penumpang Lakukan Mobilitas
Kemenhub Buka Pendaftaran Mudik Lebaran 2022 Gratis Tahap 2, pada 18 April 2022
Jasa Marga Catat 150 Ribu Kendaraan Telah Kembali ke Jabotabek Pada H-1 Paskah
Kuota untuk kendaraan di kapal penyeberangan yang telah tersedia banyak yang tidak digunakan oleh masyarakat.
Di sisi lain, guna menekan angka penyebaran COVID-19 di masa libur Nataru 2020/2021 ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pun menyiapkan 20.000 rapid test antigen di terminal dan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB).
Selain itu, masyarakat yang melakukan perjalanan wajib menyertakan dokumen rapid test antigen dengan hasil negatif.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya