APAKABAR NEWS – Kejahatan siber secara global menghadirkan gangguan dan merusak ekonomi, menyebabkan kerugian finansial hingga triliunan dolar dan dampak operasional bagi para korbannya, baik individu maupun bisnis.
Kejahatan ini, juga mengancam keamanan nasional dan mengurangi kepercayaan pada ekonomi digital serta internet.
Tidak hanya itu, Asia Pasifik terus mengalami peningkatan kasus yang lebih tinggi untuk serangan malware dan ransomware dengan masing-masingnya 1,6 dan 1,7 kali lebih tinggi daripada wilayah lain di dunia.
Baca Juga: Muncul Semburan Lumpur Bau Menyengat, BPBD Cirebon Minta Warga Jauhi Lokasi
Baca Juga:
Kelompok Bersenjata Asal Lebanon Hizbullah Secars Resmi Akui Kehilangan Jalur Pasokan Melalui Suriah
Di Hadapan Pimpinan Negara G20, Presiden Prabowo Subianto Kembali Suarakan Perdamaian Palestina
Kilang Minyak Klintsy di Wilayah Bryansk, Rusia Terbakar Setelah Dihantam Serangan Drone Ukraina
Secara spesifik di Indonesia, telemetri antivirus Microsoft Defender menunjukkan tingkat kasus malware di Indonesia selama 18 bulan terakhir telah berkurang 24%, tetapi sebagai bagian dari malware, tingkat kasus ransomware meningkat hingga 31%.
Selanjutnya, silahkan baca berita versi lengkapnya di media Hallobogor.com dalam artikel “Ini Tujuan Microsoft Bentuk Dewan Eksekutif Keamanan Siber Asia Pasifik yang Pertama”