APAKABARNEWS.COM – Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengungkapkan bahwa pemilih atau responden yang tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi cenderung mendukung Prabowo Subianto.
Pernyataan ini muncul dalam survei yang dilakukan oleh Charta Politika Indonesia dengan judul “Dinamika Elektoral Pascaisu Piala Dunia U-20 dan Deklarasi Batu Tulis”.
Hasil survei yang dirilis melalui saluran YouTube Charta Politika Indonesia di Jakarta pada hari Senin tersebut menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mencapai 79,1 persen.
Survei yang dilakukan pada periode 2-7 Mei 2023 ini juga mengungkapkan menyebut angka ini merupakan yang tertinggi jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya.
Baca Juga:
Sentil Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun, Presiden Prabowo Subianto: Melukai Rasa Keadilan!
Berdasarkan survei tersebut, pemilih Prabowo sebagian besar masih berasal dari basis pemilih pada tahun 2019 yang cenderung tidak mendukung pemerintahan Jokowi.
Baca artikel menarik lainnya di sini: Hadir Bersama Prabowo di Acara Indonesia Bermunajat, Muhaimin Iskandar: Perbanyak Bacaan Shalawat
Survei ini juga memberikan jawaban terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Jokowi dalam acara musyawarah relawan Jokowi beberapa waktu lalu.
Hasil survei menunjukkan bahwa tidak ada kebingungan di antara pemilih Jokowi-Ma’aruf mengenai pilihan mereka, seperti yang diinterpretasikan dalam acara tersebut.
Baca Juga:
PDIP Beri Penjelasan Soal Sangkut Pautnya Harun Masiku dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri
Prabowo: Mari Sambut Natal Penuh Berkah dengan Semangat Baru untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Ribuan Mahasiswa Indonesia di Kairo Antusias Berebut Salaman dan Foto dengan Prabowo Subianto
Survei ini dilakukan dengan mewawancarai 1.220 responden yang berusia minimal 17 tahun atau memenuhi syarat sebagai pemilih, dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah acak bertingkat (multistage random sampling), dengan tingkat toleransi kesalahan sekitar 2,82 persen.***