APAKABAR NEWS – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan tidak pernah menginstruksikan warga untuk meninggalkan Mamuju pascagempa bumi Magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat, 15 Januari 2021.
“BMKG hanya mengeluarkan imbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri, bukan eksodus meninggalkan Mamuju,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu, 17 Januari 2021.
Imbauan tersebut disampaikan saat rakor Gempa Mamuju-Majene Sabtu, 16 Januari 2021 malam, sehingga tidak benar jika beredar teks percakapan WhatsApp yang berisi informasi seolah BMKG menginstruksikan meninggalkan Mamuju sesegera mungkin.
“Informasi ini tidak benar dan dapat dikategorikan sebagai berita bohong (hoax),” tegas Dwikorita, dalam keterangan tertulis.
Baca Juga:
Rusak Sejumlah Bangunan di Berbagai Wilayah Kabupaten di Jawa Barat, Gempa M6,2 di Garut
Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,1 Guncang Tuban, Jatim Terasa hingga Semarang dan Yogyakarta
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sebut 3 Gunung Api di NTT Berstatus Waspada
Namun ia mengingatkan bahwa gempa susulan masih dapat terjadi seperti lazimnya pasca terjadinya gempa kuat, untuk itu masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan gempa susulan dengan kekuatan yang signifikan.
Hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas gempa di Majene dan Mamuju sejak tanggal 14 – 17 Januari 2021 tercatat sebanyak 37 kali gempa.
Masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak atau rusak sebagian, diimbau untuk tidak menempati lagi karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan yang lebih berat bahkan dapat roboh.
Halaman : 1 2 Selanjutnya