APAKABARNEWS.COM – Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan banyak134 penonton sepak bola berimplikasi ke berbagai pihak.
Pihak pemerintah membentuk Tim Pencari Fakta Independen Tragedi Kanjuruhan, sejumlah aparat menjadi tersangka Kapolda Jatim dan Kapolres Malang dicopot.
Bukan itu saja, pihak PSSI pun mendapat tekanan dengan adanya tuntutan untuk penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
Merespons persoalan tersebut, praktisi dan pengamat sepak bola Dali Tahir meminta semua pihak untuk ikuti aturan main.
Baca Juga:
Rekomendasi Adidas Samba: Sejarah dan Pilihan Terbaik di Blibli
Jelang Piala Dunia U17, Ketua Umum PSSI Erick Thohir Mohon Doa pada Pemuka Pondok Pesantren
Tolak Timnas Israel di Piala Dunia, U-20 Lembaga Survei MIPOS: Elektabilitas Ganjar Pranowo Turun
“Jika kita melangkah dengan penuh emosi dan kemarahan, belum tentu juga menghasilkan sesuatu yang terbaik,” kata Dali Tahir.
“Tapi, maaf, Ali Sadikin yang di KLB 1980an awal, tidak membuat PSSI menjadi lebih baik,” kata Dali Tahir.
Dia juga menyebut Nurdin Halid digempur, didemo selama delapan bulan, juga tidak membuat PSSI menjadi baik.
“Mengapa? Karena dasar penggulingan itu emosi yang berlebih,” imbuhnya.
Baca Juga:
Jawaban Istana Soal Pengunduran Diri Menpora Zainudin Amali, Pramono Anung: Tunggu Saja
Seskab Ungkap Alasan Presiden Jokowi Izinkan Erick Thohir Maju Calon Ketua Umum PSSI
Ini Penjelasan Ketum PSSI Hingga Petinggi LIB Terkait Batalnya Liga 1 dan 2
Sebagai mantan anggota Komite Etika FIFA, Dali Tahir ingin melihat semua persoalan dengan jernih.
“Sebagai mantan anggota komite etik, saya juga ingin mengajak kita semua untuk taat aturan,” ajaknya.
Ada hukum positif. Kejarlah para pembuat masalah. Saat ini ada enam tersangka, apakah sudah cukup atau masih akan bertambah? Terus pantau itu.
Ada hukum sepakbola yakni statuta FIFA dan PSSI. Di sana diatur cara bagaimana mekanisme KLB.
Baca Juga:
Federasi Sepakbola Asia Tenggara Tunda Perhelatan AFF 2020, Ini Respon PSSI
In Memorium Diego Maradona, Adios Heroe, Adios Diego
Ketum PSSI Dukung Pelatih Shin Tae-Yong Coret 2 Pemain Timnas U-19
“Taati itu dengan baik dan simpan emosi serta kemarahan di dalam saku,” kata Dali Tahir.
Ratusan korban Kanjuruhan itu harus kita hormati bukan kita jadikan yang berbeda.
Karena, jangankan 134, satu jiwa melayang tak akan sebanding ditukar dengan jabatan Ketum PSSI, jabatan esko.
“Satu jiwa terlalu besar untuk ditukar dengan apa pun,” katanya, lewat keterangan tertulis, Senin, 24 Oktober 2022.
Dali Tahir juga mengingatkan, Indonesia pernah dihukum FIFA karena nafsu sekelompok orang lalu melahirkan PSSI tandingan. Melahirkan kompetisi tandingan.
“Jangan sampai para sparatis itu kembali menunggangi tragedi ini untuk mencapai tujuan mereka merebut kebebaran,” tutupnya.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Apakabarnews.com, semoga bermanfaat.