APAKABARNEWS.COM – Banjir setinggi betis orang dewasa melanda Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat akibat tingginya curah hujan yang terjadi pada Senin 2 Januari 2022.
“Hujan lebat terjadi sejak siang menjelang sore, namun sumur resapan tidak mampu menampung air hujan,” kata Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan, yang dihubungi di Mataram, Senin malam.
Ia mengatakan kondisi air yang mencapai betis orang dewasa mengganggu kenyamanan wisatawan yang melintas di ruas jalan.
Terlebih para wisatawan masih banyak yang belum meninggalkan Gili Trawangan setelah merayakan malam tahun baru.
Baca Juga:
Hujan dengan Intensitas Tinggi Akibatkan Sungai Meluap, 29 Rumah Warga Terdampak Banjir
Malam Pergantian Tahun Baru 2023, Sejumlah Titik Wilayah Pantura di Jawa Tengah Dilanda Banjir
Sebanyak 8.544 Jiwa dan 1.733 Unit Rumah Terdampak Banjir di Kota Palangkaraya
“Kondisi seperti ini tentu mengganggu kenyamanan wisatawan. Bahkan mungkin ada hotel di kawasan central yang terdampak. Tapi air sudah mulai surut malam ini,” ujarnya.
Menurut Kusnawan, Gili Trawangan tidak memiliki drainase sebagai tempat penyaluran air hujan.
Namun Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sudah membuat sumur resapan dari wilayah Utara hingga ke Selatan.
Namun sumur resapan tersebut belum mampu menampung air setiap kali hujan lebat turun.
Baca Juga:
Diguyur Hujan dengan Intensitas yang Tinggi Akibatkan Tangerang Raya Dikepung Banjir
Waduk Wotan Jebol, 5 Desa di Kabupaten Gresik Jawa Timur Terendam Banjir
Akibat Saluran Air Tidak Berfungsi Dengan Baik, Ratusan Lapak Pedagang Kebanjiran
Hal itu juga yang menyebabkan kawasan pusat Gili Trawangan sering terjadi banjir.
“Banjir seperti sudah menjadi jatah. Kalau hujan seharian penuh siap-siap dikirimkan perahu karet untuk sarana pengganti cidomo (kendaraan tradisional Lombok-red),” ucap Kusnawan.
Ia berharap kondisi banjir setiap kali hujan lebat di kawasan pusat Gili Trawangan mendapat perhatian dari berbagai pihak terbaik, terutama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Sebab, banjir sering terjadi ketika ramai kunjungan turis mancanegara.
Misalnya pada momen Tahun Baru 2023, diperkirakan jumlah wisatawan yang berada di kawasan wisata tiga gili (Gili Trawangan, Meno dan Air) mencapai lebih dari 4.000 orang, namun sebagian besar berada di Gili Trawangan.
Baca Juga:
16 Desa Terendam Banjir dengan Ketinggian Hingga 150 Cm di Kabupaten Pandeglang
Sungai Batang Suliti Meluap, Banjir Rendam Enam Puluh Rumah Warga Solok Selatan
Memasuki Pekan ke 4, Begini Kondisi Terkini Banjir Kabupaten Pulang Pisau Kalteng
Menurut Kusnawan, pada momen Tahun Baru 2023 tersebut, tingkat hunian hotel rata-rata mencapai 90 persen. Bahkan ada yang mencapai 100 persen. Kondisi tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hingga hari ini masih ada wisatawan yang tinggal di Gili Trawangan. Biasanya mereka pulang pada tanggal 2 atau 3 Januari. Kebetulan hari ini juga kapal cepat tidak beroperasi,” katanya.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Apakabarnews.com, semoga bermanfaat.