APAKABARNEWS.COM – Banjir setinggi betis orang dewasa melanda Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat akibat tingginya curah hujan yang terjadi pada Senin 2 Januari 2022.
“Hujan lebat terjadi sejak siang menjelang sore, namun sumur resapan tidak mampu menampung air hujan,” kata Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan, yang dihubungi di Mataram, Senin malam.
Ia mengatakan kondisi air yang mencapai betis orang dewasa mengganggu kenyamanan wisatawan yang melintas di ruas jalan.
Terlebih para wisatawan masih banyak yang belum meninggalkan Gili Trawangan setelah merayakan malam tahun baru.
Baca Juga:
Akibat Cuaca Ekstrem Hujan dengan Intensitas Tinggi, Kota Semarang Dikepung Banjir dan Tanah Longsor
Hilang Tertimbun Tanah Longsor di Pesisir Selatan, Sumbar, Sebanyak 7 Orang Masih dalam Pencarian
BPBD Sebut Kemungkinan Bsa Terjadi Banjir Susulan, Banjir di Kabupaten Lampung Selatan Belum Surut,
“Kondisi seperti ini tentu mengganggu kenyamanan wisatawan. Bahkan mungkin ada hotel di kawasan central yang terdampak. Tapi air sudah mulai surut malam ini,” ujarnya.
Menurut Kusnawan, Gili Trawangan tidak memiliki drainase sebagai tempat penyaluran air hujan.
Namun Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sudah membuat sumur resapan dari wilayah Utara hingga ke Selatan.
Namun sumur resapan tersebut belum mampu menampung air setiap kali hujan lebat turun.
Baca Juga:
Diguyur Hujan Itensitas Tinggi, Banjir Rendam 3 Kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat
Hujan dengan Intensitas Tinggi Akibatkan Sungai Meluap, 29 Rumah Warga Terdampak Banjir
Hal itu juga yang menyebabkan kawasan pusat Gili Trawangan sering terjadi banjir.
“Banjir seperti sudah menjadi jatah. Kalau hujan seharian penuh siap-siap dikirimkan perahu karet untuk sarana pengganti cidomo (kendaraan tradisional Lombok-red),” ucap Kusnawan.
Ia berharap kondisi banjir setiap kali hujan lebat di kawasan pusat Gili Trawangan mendapat perhatian dari berbagai pihak terbaik, terutama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Sebab, banjir sering terjadi ketika ramai kunjungan turis mancanegara.
Misalnya pada momen Tahun Baru 2023, diperkirakan jumlah wisatawan yang berada di kawasan wisata tiga gili (Gili Trawangan, Meno dan Air) mencapai lebih dari 4.000 orang, namun sebagian besar berada di Gili Trawangan.
Baca Juga:
Malam Pergantian Tahun Baru 2023, Sejumlah Titik Wilayah Pantura di Jawa Tengah Dilanda Banjir
Sebanyak 8.544 Jiwa dan 1.733 Unit Rumah Terdampak Banjir di Kota Palangkaraya
Diguyur Hujan dengan Intensitas yang Tinggi Akibatkan Tangerang Raya Dikepung Banjir
Menurut Kusnawan, pada momen Tahun Baru 2023 tersebut, tingkat hunian hotel rata-rata mencapai 90 persen. Bahkan ada yang mencapai 100 persen. Kondisi tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hingga hari ini masih ada wisatawan yang tinggal di Gili Trawangan. Biasanya mereka pulang pada tanggal 2 atau 3 Januari. Kebetulan hari ini juga kapal cepat tidak beroperasi,” katanya.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Apakabarnews.com, semoga bermanfaat.