APAKABAR NEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran.
Gunung yang berada di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa, 1 Desember 2020, pukul 01.23 WIB.
Berdasarkan data sementara pada Selasa, 1 Desember 2020, pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik, yaitu di pos pantau sebanyak 300 jiwa, sedangkan sisanya di Desa Supiturang.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang mencatat sejumlah kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, dapur umum dan masker.
Baca Juga:
Penanganan Paska Awan Panas Guguran Semeru Memasuki Status Transisi Darurat
Gunung Semeru Erupsi Kembali, Meluncurkan Guguran Awan Panas yang Amat Besar
Lokasi yang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik yaitu Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo dan Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Sejumlah desa tersebut berada Kabupaten Lumajang.
Sinergi upaya penanganan darurat dilakukan oleh berbagai pihak. Penanganan darurat yang dipimpin oleh BPBD Kabupaten Lumajang membuka pos pengungsian lapangan di Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Demikian keterangan tertulis dari Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB yang diterima media ini, Selasa, 1 Desember 2020.
Di samping itu, untuk menghindari abu vulkanik dan penerapan protokol kesehatan, BPBD dan dinas kesehatan membagikan 4.000 masker.
Baca Juga:
Rumini yang Ditemukan Berpelukan dengan Sang Ibu Dikenal Sebagai Sosok yang Santun
Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Tersebar di 115 Titik Pos Pengungsian
5 Fakta yang Terlihat dari Udara Setelah Gunung Semeru Erupsi, Termasuk Masih Muncul Asap
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya