APAKABARNEWS.COM – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menanggapi petnyataan Wamentan Sudaryono untuk tidak terlalu memaksa harus minum susu.
BGN menyatakan pemberian susu sapi untuk makan bergizi gratis menyesuaikan komposisi di masing-masing daerah.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut Kementerian Pertanian (Kementan) telah meminta Badan Gizi Nasional (BGN).
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
KAWANI Sikapi Etika dan Propaganda Gubernur Dedi Mulyadi, Polemik Publikasi Pemerintah Jawa Barat
Gubernur Banten Sebut Pemerintah Daerah Tak akan Tinggal Diam, Jaga Iklim Investasi di Tanah Jawara
Presiden Prabowo Subianto Ungkap Alasan Beri Bintang Kehormatan untuk Pendiri Microsoft Bill Gates

SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk tidak memaksakan menu susu sapi dalam program Makan Bergizi Gratis.
Sudaryono mengatakan produksi susu sapi di Indonesia belum mencukupi jika harus digunakan untuk kebutuhan makan bergizi gratis.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar menu susu dapat diganti dengan sumber-sumber protein yang lain.
Baca Juga:
6 Bulan Pertama Pemerintahan Prabowo Subianto Membangun Fondasi yang Kuat untuk Indonesia Maju
Tantangan Serius Dunia Pers Modern, Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja Melanda Industri Media
“Susu itu memang produksinya belum cukup, kita menyarankan dan kita minta ke Badan Gizi untuk tidak terlalu memaksa harus minum susu,” ujar Sudaryono di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Dadan Hindayana menyatakan BGN punya prinsip memberikan makanan sesuai dengan komposisi bahan lokal.
“Susu kan termasuk protein hewani, kami punya prinsip memberikan makanan sesuai dengan komposisi bahan lokal.’
“Jadi kalau di suatu daerah sapinya banyak, tentu susu akan mudah didapatkan,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Baca Juga:
Belum Genap Setahun Menjabat Hasan Nasbi Mundur dari Kepala Komunikasi Kepresidenan, Ini Alasannya
Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Stakeholder Pangan Jadi Kunci Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan
“Tetapi di daerah yang sulit susu dan pengangkutannya susah, ĺPresiden memberikan arahan jangan dipaksakan,” imbuhnya.
Ia menegaskan, di daerah-daerah yang sulit susu, BGN akan menggantinya dengan protein lain sesuai dengan ketersediaan di masing-masing wilayah.
“Misalnya diganti dengan ikan, telur, atau lainnya, yang penting tetap mendapatkan komposisi gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak,” ujar dia.
Dadan juga menyebutkan, di setiap wilayah satuan layanan BGN ada ahli gizi untuk memantau proporsi gizi hingga pilihan menu untuk program makan bergizi gratis di setiap satuan layanan.
“Perlu diketahui bahwa di setiap satuan layanan, kami mewajibkan ada ahli gizi yang dididik di perguruan tinggi.”
“Dan mereka sudah paham standar proporsi gizi untuk anak-anak, baik untuk balita, PAUD, SD, maupun SMA, komposisi gizinya mereka tahu,” ucapnya.
Ia menegaskan, para ahli gizi tersebut tidak hanya berhenti pada memantau kandungan gizi pada setiap makanan.
Tetapi juga memastikan menu makanan yang diberikan telah sesuai dengan selera sasaran di masing-masing daerah.
“Mereka juga akan melihat bagaimana kesukaan anak-anak di daerah masing-masing.”
“Sehingga menu yang dibuat di satuan pelayanan itu tidak dibuat begitu saja oleh ahli gizi.”
“Tetapi juga melihat dan mengkaji seberapa suka anak-anak terhadap makanan tersebut karena kita berharap makanan itu benar-benar dimakan, tidak mubadzir kemudian dibuang,” tuturnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infokumkm.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Aktuil.com dan Adilmakmur.co.id
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.