APAKABAR NEWS – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong sangat mengapresiasi dan menyambut baik kerangka rencana aksi integratif berbasis metode rapid assessment banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang telah disusun Pemerintah Provinsi Kalsel.
Wamen mendorong agar segera dilakukan finalisasi rencana tersebut supaya bisa direalisasikan dan dikerjakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir serupa kedepan.
“Dokumen rencana kajian ini harus difinalisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama agar kita segera bisa kerja, kalau besok bisa selesai, bagus, agar nanti kita lapor ke Bu Menteri LHK untuk kemudian dilaporkan kepada Bapak Presiden” ujar Wamen Alue Dohong dalam keterangan resmi rapat daring dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Kalsel di Jakarta, Kamis 4 Februari 2021.
Kerangka ini berisi rencana analisis berbagai faktor, baik faktor alam maupun faktor antropogenik penyebab banjir Kalsel.
Baca Juga:
Menko Muhaimin Iskandar Ungkap Alasan Kegiatan Pendidikan Tak Perlu Libur Selama Bulan Ramadhan
Anggotanya Diperiksa KPK, Ketua Komisi XI DPR Sebut Penyaluran Dana CSR BI Melalui Rekening Yayasan
Sentil Vonis Rendah Koruptor Ratusan Triliun, Presiden Prabowo Subianto: Melukai Rasa Keadilan!
Kemudian hal ini akan diwujudkan menjadi rencana aksi strategis jangka pendek, menengah dan panjang yang meliputi tindakan vegetatif, tindakan sipil teknis, tindakan pemberdayaan masyarakat, serta tindakan kebijakan regulasi dan antisipasi, hingga mekanisme pelaksanan dan strategi pembiayaannya.
Selain menyetujui rencana tersebut, Wamen KLHK juga menyarankan tambahan beberapa hal yang harus menjadi pokok perhatian agar hasil kajian semakin lengkap dan komprehensif agar dapat segera dilaporkan kepada Presiden untuk segera diputuskan langkah terbaik selanjutnya.
BACA JUGA: Apakabarbogor.com, media online yang menyajikan beragam berita dan informasi aktual seputar peristiwa di Kabupaten dan Kota Bogor, Jawa Barat, dan nasional.
Beberapa poin tambahan dari KLHK meliputi, pertama pada komponen faktor penyebab/akar masalah ditambahkan aspek pengelolaan sampah, komponen perkebunan dan pertambangan, serta strategi pemberdayaan masyarakat dalam bentuk aksi edukasi masyarakat dalam pengelolan sampah.
Baca Juga:
Diperiksa Penyidik KPK Soal Penyaluran Dana CSR BI, Satori: Digunakan Semua Anggota Komisi XI DPR RI
Kerja Paksa dan Tak Dikasih Makan dalam Beberapa Hari, Agus Hariadi Mengaku Disekap di Kamboja
Prabowo: Mari Sambut Natal Penuh Berkah dengan Semangat Baru untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Halaman : 1 2 Selanjutnya