APAKABAR NEWS – Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Tekmira) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil mengembangkan sebuah teknologi untuk memperpanjang umur produksi PT Timah Tbk (TINS) selama 12 tahun.
“Sebagai pengguna jasa Tekmira, kami di PT Timah merasakan kerjasama yang sangat baik karena Tekmira bisa menjawab persoalan besar di PT Timah, terkait pengolahan mineral khususnya pengolahan bijih timah primer,” kata Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT Timah Tbk, Aidil Yuzar, dalam siaran persnya, Minggu 31 Januari 2021.
Menurut Aidil, di tengah mulai menipisnya sumber daya cadangan timah alluvial baik darat maupun laut, Badan Layanan Umum (BLU) Tekmira berhasil menjawab tantangan tersebut dengan melakukan percobaan skala laboratorium.
Kemudian di-scale-up oleh tim litbang Timah menjadi skala pabrik dengan kapasitas 400 ton bijih timah primer dan memberikan hasil yang menggembirakan.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Klaim Tak Pernah Terima Bocoran Dokumen dari Pimpinan KPK
Mengapa Kementerian ESDM & Pertamina Belum Kapok Program Biodiesel Berbasis CPO?
Pasca Erupsi Gunung Semeru, ESDM Imbau Masyarakat Beraktivitas di Luar Radius 1 Km dari Kawah
“Dengan formula dan kondisi proses yang disusun oleh Tekmira, kami berhasil membuktikan bahwa hanya dengan menggunakan kadar timah 10% dapat menghasilkan kadar timah primer sampai 60%.”
“Jajaran direksi PT Timah Tbk memberikan apresiasi terhadap kinerja litbang kolaborasi PT Timah Tbk dengan Tekmira, karena terbukti mampu memberikan solusi untuk perusahaan di masa depan,” ungkap Aidil.
Ia menyatakan, potensi timah primer yang dimiliki oleh Timah saat ini lebih dari 500.000 ton. Apabila dalam satu tahun mampu mengolah timah primer sebanyak 40.000 ton, maka umur produksi Timah akan bertambah 12 tahun.
Halaman : 1 2 Selanjutnya