Kerjasama Tekmira-Timah dalam proses dan teknologi ekstraksi bijih timah primer terjalin sejak 2018 yang dimulai dengan kajian proses dan teknologi ekstraksi timah dari bijih primer dengan proses klorinasi basah.
Lalu, berlanjut hingga 2020 untuk kajian tekno-ekonomi pengolahan bijih timah primer serta penyusunan studi kelayakan optimalisasi pemanfaatan sisa hasil pengolahan PT Freeport Indonesia (2019-2020).
Koordinator Kelompok Pengolahan dan Pemanfaatan Teknologi Mineral Tekmira, Nuryadi Saleh, merasa lega atas keberhasilan percobaan skala industri yang dilakukan Timah berdasarkan kondisi proses yang dilakukan di laboratorium Tekmira.
“Kami sangat gembira, Alhamdulillah, hasil skala produksi tidak menyimpang dari skala laboratorium.”
Baca Juga:
Kementerian ESDM Klaim Tak Pernah Terima Bocoran Dokumen dari Pimpinan KPK
Mengapa Kementerian ESDM & Pertamina Belum Kapok Program Biodiesel Berbasis CPO?
Pasca Erupsi Gunung Semeru, ESDM Imbau Masyarakat Beraktivitas di Luar Radius 1 Km dari Kawah
“Untuk ke depannya, perlu dikaji benefisiasi untuk meningkatkan kadar besi di slag yang menghasilkan kadar sesuai grade yang ditetapkan pemerintah supaya bisa diekspor,” tambahnya. (inf)
Halaman : 1 2