Memanfaatkan Keunggulan Indonesia sebagai Produsen Utama CPO

- Pewarta

Senin, 23 November 2020 - 14:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pungutan dana sawit  berasal dari PPN TBS dan bea keluar CPO tidak mampu mensejahterakan petani sawit. /pixabay.com/tristantan.

Pungutan dana sawit berasal dari PPN TBS dan bea keluar CPO tidak mampu mensejahterakan petani sawit. /pixabay.com/tristantan.

Oleh karena itu, dengan luas lahan sawit nasional saat ini sekitar 16 juta hektar, seharusnya tidak perlu harus diperluas hingga 20 juta hektar dengan merusak kawasan hutan yang menurut UU dilarang digunakan.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 087815557788.

Cukup dengan optimalisasi produksi dengan cara pembibitan yang baik, pemupukan yang benar, merawat tanaman yang benar, serta memanen yang benar dan mengolah di PKS yang sehat.

Adapun potensi produksi TBS sekitar 282 juta ton pertahun,  berdasarkan rata rata produksi 22 ton perhektar pertahun, dengan asumsi 80% dari luas sawit 16 juta hektar yang produksi dan 20 % lahan sawit belum berproduksi ( TBM). 

Akan diperoleh potensi hasil CPO 64 juta ton dan PKO ( Palm Kernel Oil ) 12 juta ton pertahun, sehingga totalnya menjadi 76 juta ton pertahun.

Jika untuk memproduksi B100 dibutuhkan 20 juta ton TBS untuk menghasilkan B100 setara 300.000 barel perhari, untuk kebutuhan industri oleokimia, minyak goreng dan fraksinasi dibutuhkan 19 juta ton, maka sisa CPO  sekitar 40 juta ton setiap tahun bisa dieksport.

Sehingga PKO tidak perlu diekspor, karena sudah terserap habis oleh industri hilir sawit dan lainnya di lokal, maka dengan berkurangnya CPO masuk ke pasar ekspor, sehingga harga CPO akan relatif stabil dan akan menguntungkan petani dan pendapatan devisa bagi negara.

Oleh : Riza Mutiara, Praktisi Sawit.

Berita Terkait

Kontribusi Signifikan: LSP PM dan BNSP Dorong Kepercayaan Investor
Satgas Pangan Polri Sebut Telah Terjadi Peningkatan Permintaan Beberapa Komoditi pada Bulan Ramadhan
Bapanas Beri Tanggapan Soal Kenaikan Harga Beras Justru Memukul Petani Sebagai Pihak Produsen
Pemerintah Berharap Inflasi Volatile Food Turun hingga di Bawah 5 Persen, Inflasi Februari 2024 Terkendali
Gelar Pertemuan dengan Sekjen OECD, Mathias Cormann, Hal Ini yang Dibahas oleh Menkeu Sri Mulyani
CSA Index Maret 2024: Tren Positif IHSG, Pelaku Pasar Penuh Keyakinan
ID FOOD Siapkan Peta Jalan Wujudkan Swasembada Gula Nasional Tahun 2030, Dukung Target Pemerintah
Australia Kalang Kabut: Harga Nikel & Litium Anjlok, Industri Pertambangan Menjerit
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 26 Maret 2024 - 07:33 WIB

Calon Wapres Gibran Rakabuming Raka Buka Suara Terkait Pembentukan Kabinet Prabowo – Gibran

Sabtu, 23 Maret 2024 - 09:44 WIB

Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,1 Guncang Tuban, Jatim Terasa hingga Semarang dan Yogyakarta

Kamis, 21 Maret 2024 - 15:34 WIB

Jasasiaranpers.com dan Sapu Langit Media Center Ucapkan Selamat kepada Pasangan Prabowo – Gibran

Kamis, 21 Maret 2024 - 09:22 WIB

Prabowo – Gibran Berhasil Unggul di Total 36 Provinsi dalam Rekapitulasi Suara Tingkat Nasional KPU

Kamis, 21 Maret 2024 - 08:38 WIB

Rekapitulasi KPU pada Pemilu 2024: Prabowo – Gibran Raih Suara Paling Banyak, Ganjar Mahfud Paling Sedikit

Rabu, 20 Maret 2024 - 10:58 WIB

KPK Naikkan Status Dugaan Korupsi LPEI ke Tingkat Penyidikan Usai Menkeu Sri Mulyani Lapor ke Kejagung

Rabu, 20 Maret 2024 - 07:53 WIB

PT Bintang Delapan Wahana Diminta Koperatif soal Kasus Pemalsuan Dokumen Izin Usaha Pertambangan

Kamis, 14 Maret 2024 - 10:15 WIB

Akibat Cuaca Ekstrem Hujan dengan Intensitas Tinggi, Kota Semarang Dikepung Banjir dan Tanah Longsor

Berita Terbaru