Menurutnya, serangan itu bertujuan menghentikan proses hukum dari kasus yang sedang ditangani Kejaksaan Agung.
“Tuduhan bersifat pribadi yang dialamatkan kepada Jaksa Agung boleh jadi pola serangan yang bermuatan politis.”
“Serangan fitnah ini wujud dari upaya untuk menghentikan proses atau penindakan hukum dari Kejaksaan Agung RI terhadap kasus-kasus besar,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Aparat Penegak Hukum Diminta Bertindak Cepat, Mark Up Harga Beras Impor Picu Kenaikan Harga Pangan
Prabowo Tiba di Solo dan Disambut Para Relawan Jokowi dan Relawan Gibran Rakabuming Raka
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ates menduga kuat tuduhan terhadap pribadi Jaksa Agung itu berkaitan dengan kinerjanya, terutama karena Kejaksaan Agung solid mengusut kasus korupsi besar.
“Kuat dugaan saya tuduhan ini merupakan serangan terhadap pribadi Jaksa Agung yang berkaitan dengan kinerja Jaksa Agung RI.”
“Kita sudah melihat kesungguhan Jaksa Agung menangani kasus-kasus besar seperti korupsi PT Asuransi Jiwasraya, korupsi PT ASABRI, suap Djoko S Tjandra dan lain-lain,” ungkap Ates.
Baca Juga:
PDI Perjuangan Tanggapi Relawan Jokowi yang Deklarasi Beri Dukungan untuk Prabowo Subianto di 2024
Megawati Soekarnoputri Ingatkan Jangan Salah Gunakan Kekuasaan untuk Lakukan Korupsi
Jaksa Agung Keluarkan Pedoman Tuntutan Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkotika
Selain itu, Ates juga menyoroti isu yang muncul dua bulan belakangan ini terkait politik adu domba antara Jaksa Agung dan wakilnya.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya