“Walau sudah direncanakan pada 2023 mendatang, saya rasa PT RBB ini tentu akan membawa prospek bagus bagi sumber gas kita di Sumbar dan menunjang sumber gas lainnya di Indonesia. Kami dari Komisi VII akan sangat mendukung pihak manajemen yang daat ini sedang mengelola, termasuk rencana pemda setempat untuk memgembangkan sumur ini,” kata Willy.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno juga mendukung segera dioperasikannya Sumur Sinamar-2 yang memiliki kapasitas lebih dari 5 mmscfd. Sebab sampai saat ini, kondisinya sudah siap untuk beroperasi tinggal menunggu hasil negosiasi yang dilakukan PT RBB dengan sejumlah pihak.
Untuk itu, Komisi VII mendorong agar negosiasi dengan calon-calon potential buyer, dari pihak sektor pengembangan energi seperti PLN dan Pertamina, bisa lebih dipercepat sehingga sumber daya migas yang sudah tersedia bisa segera dimanfaatkan.
“Ujung-ujungnya selain menambah kekuatan dari kedaulatan dan kemandirian energi kita, ini akan menjadi PAD yang sangat mendukung membantu Kabupaten Sijunjung.”
Baca Juga:
Hasil Pleno KPU Kabupaten Indragiri Hilir, Kapitra Ampera Unggul dari Caleg PDI Perjuangan Lainnya
Prabowo Subianto Kenang 15 Tahun Bangun Partai Gerindra Bersama Desmond Junaidi Mahesa
“Jadi dari berbagai aspek dampaknya sangat positif. Sehingga memang layak didukung dan kita melihat ini bahwa sudah siap dimanfaatkan, siap eksploitasi, sehingga yang perlu dilaksanakan adalah pembicaraan B to B (Business to Business-red) yang memang harus segera diakselerasi,” tutup Ketua Tim Kunker Komisi VII itu.
Tim kunjungan kerja Komisi VII disambut baik oleh Bupati Sijunjung Yuswir Arifin. Hadir pula dalam pertemuan tersebut diantaranya Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Prof. Dr. Tutuka Ariadji, kemudian Sekretaris SKK Migas Taslim Z. Yunus, Pjs. Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Utara Haryanto Safri, tak ketinggalan General Manager PT. Rizki Bukit Barisan Litto Habrianta. (dpr)